Bangkitkan Spirit Milenial Berpolitik, Garda Bangsa Kalsel Akan Rutin Gelar Dialog Interaktif Kepemudaan
Garda Bangsa Media- Prihatin minimnya minat para pemuda Kalimantan Selatan (Kalsel) yang ikut terlibat aktif berpartipasi di dalam politik, bahkan apatis dengan politik kebangsaan, Dewan Koordinasi Wilayah (DKW) Garda Bangsa Kalsel menggelar dialog interaktif bertema Kesadaran Politik Pemuda di Zaman Milenial.
Dialog tersebut menghadirkan sejumlah mahasiswa dari Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Nahdatul Ulama (NU) Kalsel. Ketua DKW Garda Bangsa Kalsel, Muhammad Yusuf menyampaikan, para pemuda perlu meningkatkan wawasan tentang politik dan kebijakan publik. Hal tesebut berhubungan dengan prilaku kita sehari-hari bahkan kalau ada yang mempunyai mempunyai kemampuan bisa terjun langsung ke dunia politik praktis.
Sebab menurutnya pemuda dapat lebih mudah menyampaikan aspirasi dan menyumbangkan pemikiran untuk kemajuan daerahnya melalui kebijakan publik.
“Anak muda jangan alergi dengan politik, karena pemuda harus mengetahui bagaimana situasi perpolitikan itu, jangan sampai memberikan kritik tetapi tidak tahu perpolitikan itu sendiri dan arah kebijakan,” katanya.
Muhammad Yusuf menambahkan, para pemuda bisa mendapatkan sejumlah manfaat, bila ikut serta berpolitik. Manfaat tersebut di antaranya, menambah wawasan dan relasi yang bisa dijadikan bekal, untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di lingkungannya sendiri.
“Kedepannya kalau ada permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat, pemuda yang tahu politik akan lebih mudah mencari solusi untuk masalah tersebut,” tambahnya.
Agar pemahaman politik milenial bisa tersampaikan lebih masif dan merata, DKW Garda Bangsa Kalsel berencana melaksanakan kegiatan serupa secara rutin di Dewan Koordinasi Cabang (DKC) di lingkungan Garda Bangsa Provinsi Kalimantan Selatan. Nantinya akan menghadirkan praktisi politik, pengurus partai politik dan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi yang ada di Kalimantan Selatan.
“Rencana rutin tiga bulan sekali, kami akan mengajak mahasiswa dari berbagai kampus untuk berdialog soal ini, karena pemuda harapan masa depan daerahnya” pungkasnya. (San/Gin).
